TheDemin.

 2020 merupakan tahun tercepat bagi saya. Menua nya bumi ini seiring dengan diri ini. Menghadapi bulan - bulan terberat pada tahun 2020 rasanya bukan seperti anda menjadi Iron man.  Kisah beberapa hari yang lalu saya pergi untuk melaksanakan program tahunan organisasi saya, yaitu program liburan paskibra yang di laksanakan setiap tahun. Saya rasa liburan tahun ini adalah liburan yang menyenangkan tidak seperti tahun - tahun sebelumnya. Merasakan puncak perubahan diri akhirnya saya rasakan dan tidak begitu buruk haha (menurut saya tentunya). Mematahkan pikirin negatif sendiri juga akhirnya bisa terpecahkan di hari itu. Dimana saya pernah berfikir bahwa saya adalah orang yang tidak di pedulikan orang yang tidak pernah di anggap ada ternyata saya salah.   Pelajaran yang saya ambil adalah perluasan pemikiran anda! Banyak sekali orang - orang setelah membuka atau memperluas pemikiran ternyata baru ia sadari bahwa dunia bukan tentang satu hal saja. Balik lagi tentang liburan saya, tapi untuk

  Oke temen temen sekarang tanggal 4 Desember saat saya buat tulisan ini yang entah kapan bakal di upload. Sebenarnya saya sendiri bingung mau buat tulisan apa tapi yaudah lah dari pada gak ada tulisan juga dari pada kepikiran, kepikiran, kepikiran. Tunggu - tunggu bukan nya? Kepikiran, kepikiran, kepikiran oke - oke stop. Sebelum kalian baca lebih jauh tulisan ini yang tidak ada manfaatnya. Saya sebagai penulis menyarankan kalian cukup baca sampai sini. Oke tulisan ketiga kalian sudah harus selesai baca ya. 1, 2, 3.... Masih saya tungguin nih, Oke udah yaa. Dalam tulisan ini saya pastikan gak ada yang penting buat kalian gak ada gunanya. Tulisan ini saya buat ya cuman buat ngisi kekosongan blog ini cuman buat kesenangan sendiri. Ada keinginan blog ini bisa bermanfaat buat kalian yang baca atau sekedar klik terus keluar karna baca kalimat pertama sudah sangat membosankan dan sangat berantakan pola kalimat nya. Ya semoga aja harapan saya tercapai walaupun membutuhkan waktu yang lama. Da

Waktu   Beberapa hari kebelakang TheDemin sering meng-upload puisi yang bertemakan ( Secangkir Kata ). Entah kenapa di seminggu belakangan ini pengen aja gitu buat puisi lagi, selalu aja kepikiran. Sebelum tidur kepikiran, mau makan kepikiran, mau mandi kepikiran, buka kulkas kepikiran, kepikiran, kepikiran, kepikiran, kepikiran. Dan akhirnya kepikiran tersebut berakhir pada tanggal 29 November dan jadilah puisi yang bertemakan ( secangkir Kata ) yang judulnya "Hanya Diriku". Kalian pikir kepikiran saya berhenti sampai di situ? Ternyata secangkir Kata membuat candu. Kemudian saya memutuskan untuk membuat lagi puisi dengan tema yang sama yaitu secangkir Kata-2. Selang beberapa hari Thedemin mengeluarkan puisi, mengeluarkan? Pola kalimat hey! Selang beberapa hari Thedemin meng-upload puisi lagi dengan tema yang sama yaitu Secangkir Kata-3. Dan saya tersadar untuk puisi dengan tema Secangkir Kata sudah cukup. Karena saya sadar kalo puisi nya sangat berantakan, tapi saya cuman ma

 Ga! Hari dimana semua berubah  Dimana kayu menjadi arang Dimana arang menjadi abu Dimana Abu menjadi debu Semua takdir ada di tangan-Nya Satu daun kecil pun tak terlepas dari takdir-Nya Bagaimana dengan besarnya rasa ini Yang tak mungkin lepas dari perhatian-Nya Tidak ada yang menarik di hari itu Papan yang sudah di bangun runtuh  Satu pohon kini menjadi sandaran  Sembari menelaah cara hidupku Satu.... Dua... Ti.. GA ris tuhan tidak sesuai harapan Akhirnya aku tersadar bahwa Dia milikku di hari nanti

Janji matahari  Seketika aku berbaring sepi Menelaah bagaimana mengatasi hal ini Bagaimana cara seperti dia Yang terlihat girang Namum terluka Iya, dialah salah satu Dewi Dewi Tuhan Setiap hembusan Setiap kedipan Dia bersamaku di jiwa ku Bersama janji matahari

Putih yang kotor Melulu soal pikiran  Melulu soal kehidupan Dalam hidup mencari angan bukan keahlian Putih kau kotori yang jelas tak bisa kau bersihkan Inilah aku yang suka mencari kesalahan dalam kehidupan Akhir dari alasan bukan keberhasilan  Namum kesengsaraan yang panjang Contohlah Dia dan hanya Dia Hidup hanya untuk Mu bukan untuk mu